Semicolon atau tanda baca titik koma umumnya di kenal sebagai tanda baca yang di gunakan untuk jeda kalimat dan pemotongan pada suatu daftar. Jika pada sebuah cerita novel, semicolon digunakan oleh para penulisnya untuk mengakhiri kalimat, namun pada akhirnya para penulis memuluskan untuk melanjutkan cerita pada novel yang di tulisnya.
Namun, dari beberapa tahun yang lalu, simbol ini digunakan oleh para penderita gangguan mental sebagai simbol perjuangan mereka dalam menghadapi gangguan mental yang mereka miliki. Mengingatkan mereka bahwa mereka pernah untuk mengakhiri perjalanan mereka, namun mereka akhirnya memutuskan untuk melanjutkannya. Amy Bleuel adalah orang pertama yang mengaitkan simbol tanda baca ini dengan kesehatan mental.
Dia pun mendirikan sebuah organisasi mendirikan organisasi nonprofit bernama Project Semicolon pada April 2013. Tujuannya adalah untuk memberikan dukungan kepada orang-orang yang berjuang mengatasi gangguan mental, depresi, bunuh diri, kecanduan, dan keinginan menyakiti diri sendiri.
Dia melakukannya setelah ayahnya bunuh diri pada tahun 2003, dan ingin cerita ayahnya meningkatkan kesadaran orang bayak tentang kesehatan mental. Dengan harapan bahwa akan semakin banyak orang-orang yang sadar akan pentingnya kesehatan mental seseorang.
Simbol semicolon pun di pakai dengan artian sang penulis itu adalah sang penderita yang akhirnya mencoba untuk melanjutkan kisah hidupnya dan memulai hidup baru. Sama persis seperti penulis novel yang ingin mengakhiri cerita yang mereka tulis, namun akhirnya memilih untuk melanjutkannya.
Teeimakaaih audah berbagi
BalasHapusTanda baca dengan makna khusus. Pentingnya kesehatan mental. Thanks for sharing.
BalasHapus