Anxiety adalah sebuah istilah yang mungkin sering terdengar di telinga kita. Kita sering berfikir bahwa seseorang yang berkata bahwa dirinya mengidap Anxiety dan menjadikan alasan kenapa mereka sering merasa takut akan suatuhal yang sebenarnya sepele untuk kita itu hanya lah sebuah alasan. Tapi, apa sebenarnya Anxiety itu? Dan kenapa seseorang dapat mengidapnya?
Anxiety berasal dari bahasa latin Angere yang berarti tercekik atau tercekat. Gangguan Anxiety adalah keadaan ketika kita merasakan ketegangan yang berlebihan atau tidak pada tempatnya dan di tantai oleh rasa khawatir, cemas, dan rasa takut yang tidak menentu dan berlebihan pada saat yang tidak tepat. Biasanya hal ini di sebut Anxiety Disorder atau gangguan kecemasan.
Apakah ini hal yang normal untuk di alami? Normal, sangat normal, sebagai contoh ketika kalian melihat berita yang di siarkan di televisi mengenai kasus pembunuhan yang baru saja terjadi, atau kasus kriminal lainnya yang membuat kalian merasa takut dan khawatir, itu sangat normal. Namun, akan menjadi berbahaya dan perlu di waspadai ketika hal itu muncul tanpa sebab yang jelas dan tidak terkendali, ini lah yang dapat di sebut gangguan kecemasan tadi, karena hal ini timbul bukan karena reflek untuk pertahanan diri, namun muncul begitu saja tanpa sebab dan mengganggu aktifitas si penderita.
Yang perlu di ingat adalah, Anxiety Disorder muncul secara tiba-tiba dan tidak terkendali.
Anxiety di bedakan menjadi 2, yaitu Anxiety normal dan Anxiety berbahaya. Anxiety normal adalah perasaan cemas yang kita rasakan ketika kita menghadapi situasi menegangkan, dan menakutkan di mulai dari hal sesederhana pindah sekolah, atau menunggu pengumuman nilai kelulusan, sampai hal yang cukup sulit seperti keluarga yang tertimpa musibah atau ingin menjalani sebuah operasi. Kecemasan itu akan sangat normal di rasakan pada saat-saat itu, karena berada di saat yang tepat dan masih bisa kita kendalikan.
Namun, berbeda dengan Anxiety berbahaya yang sangat wajib untuk di waspadai karena kita akan tetap merasakan rasa cemas ini meskipun pemicu dari rasa cemas itu telah usai atau yang lebih parahnya muncul begitu saja tanpa faktor pemicu sama sekali dan ini malah mengganggu aktifitas kita. Hal ini lah yang patut di waspadai dan di curigai.
Semua orang yang menderita Anxiety Disorder memiliki gejala yang berbeda tergantung dengan jenis kecemasan yang mereka derita. Jika merasa bahwa kita menderita Anxiety, kita harus segera memeriksanya ke psikolog atau psikiater untuk mengetahui apakah ini hanya kecemasan biasa atau Anxiety Disorder.
Anxiety ada beberapa jenis seperti:
- Generalized Anxiety Disorder, merasa cemas dan khawatir secara berlebihan terhadap hal-hal umum seperti, Pekerjaan, kesehatan, dan berinteraksi dengan orang lain. Anxiety jenis ini dapat di rasakan setiap hari dan menetap hingga 6 bulan yang menyebabkan si penderita kesulitan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Hal ini juga akan membuat penderita cepat merasa lelah, tegang, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, merasa sesak dan mengalami kesulitan untuk bisa terlelap.
- Phobia, gangguan kecemasan yang ini dapat menyebabkan penderitanya takut berlebihan kepada hal-hal yang tidak biasanya di takuti oleh orang normal seperti benda tertentu, warna, hewan, atau situasi tertentu. Misalnya, cicak, patung, darah, berada di tempat terbuka/ramai, berada di ruangan tertutup dan sempit, kegelapan dan ketinggian.
- Phobia Sosial, rasa takut dan cemas berlebih terhadap lingkungan sosial atau ketika berinteraksi dengan orang lain. Phobia Sosial bisa di alami penderita karena merasa selalu di awasi dan dinilai oleh orang lain sehingga membuat si penderita menghindari keramaian.
- PTSD/Post Traumatic Stress Disorder, gangguan kecemasan ini biasanya di alami korban setelah mengalami kejadian traumatis/berada di situasi berbahaya yang mengancam nyawa yang membuat mereka sangat sulit untuk melupakan pengalaman tidak menyenangkan itu dan sering terlintas kembali di benak mereka/saat bermimpi membuat mereka merasa bersalah, terisolasi walaupun semua itu sudah terjadi cukup lama.
- Gangguan Panik, ini terjadi secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas. Gangguan ini akan muncul kapan saja dan terjadi secara tiba-tiba dan dapat berulang kali. Si penderita dapat memprediksi kapan gangguan ini akan terjadi dan apa juga yang memicunya, membuat mereka dengan cepat menghindari pemicu tersebut sebelum kambuh karena takut akan terjadi lagi.
- OCD/Gangguan Obsesif Kompulsif, penderita OCD akan melakukan sesuatu secara berulang-ulang untuk meringankan rasa cemas yang mereka rasakan yang di awali oleh pikiran mereka sendiri. Gangguan ini sangat sulit untuk dikendalikan, bersifat menetap dan dapat kambuh kapan saja dan menganggu aktifitas, Contoh dari OCD adalah sangat sering mencuci tangan dalam waktu yang berdekatan karena takut akan kuman atau berfikir bahwa tangan mereka masih kotor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar