Credit for Image: https://pin.it/3FiDf9M
Pyromania, Istilah yang cukup asing terdengar di telinga, bukan? Apa itu Pyromania? Kenapa seseorang bisa menjadi seorang Pyromaniac?
Istilah Pyromania sendiri terdiri dari 2 kata yaitu Pyro yang berarti api, dan Mania yang menjelaskan hal tidak terkendalu dan tidak logis. Pyromania sebenarnya adalah kelainan psikologis yang cukup jarang terjadi.
Pyromania sendiri merupakan suatu gangguan mental yang ditandai dengan munculnya dorongan kuat untuk sengaja menyulut api untuk meredakan ketegangan dan biasanya menimbulkan perasaan lega atau puas setelah melakukannya.
Seorang Pyromaniac sangat suka membakar, mengamati bahkan berniat menyentuh api berkali-kali. Bahkan tergadang mereka juga menyimpan ataupun mengoleksi benda-benda yang berhubungan dengan api lainnya. Mereka melakukannya hanya sekedar untuk kepuasan dari kecemasan mereka begitu api dinyalakan.
Namun, Pyromaniac berbeda dengan Arsonis, hal itu di karena kan Pyromania merupakan gangguan kejiwaan sementara Arsonis adalah tindak kriminal. Walaupun begitu belum ada penelitian yang bisa mendukung hal ini.
Menurut DSM-5/Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental. Pyromaniac merupakan sebuah gangguan pada kontrol impuls, yaitu tidak mampunya seseorang untuk menahan dorongan destruktif.
Seseorang bisa di katakan seorang Pyromaniac ketika sengaja menyalakan api lebih dari satu kali, memiliki ketertarikan yang sangat kuat pada api dan perlengkapannya, merasakan kesenangan dan kepuasan dari melihat api serta menggunakan api untuk menghilangkan stress.
Gejala dari pengidap Pyromania
- Gejala dari Pyromania ini ditandai dengan satu-satunya tujuan dari bermain api ini sekadar untuk kesenangan dari melihat api. Mereka bisa melihat api selama berjam-jam tanpa mengalihkan pandangan mereka dari api itu sama sekali. Memikirkan rencana untuk melakukan pembakaran pada waktu dan tempat, dan melakukan hal itu sekadar untuk kesenangan semata. Namun, mereka tidak pernah berfikir untuk menyakiti siapapun dan mengambil keuntungan dari pembakaran yang mereka lakukan. Dengan kata lain tidak memiliki motif kejahatan sama sekali.
- Mereka juga menunjukkan ketertarikan akan peralatan yang di gunakan untuk memadamkan kebakaran. Tapi, bukan berarti seorang pemadam kebakaran adalah seorang Pyromaniac, karena belum tentu mekerka memilih pekerjaan itu hanya karena untuk menyalurkan kesukaan mereka terhadap api dan memadamkan kebakaran.
- Mereka akan terlihat sangat tenang, dan terlihat percaya diri pada saat terjadinya kebakaran di lingkungan sekitar mereka.
- Ketertarikan yang sulit di jelaskan dengan hal-hal yang berkaitan dengan api, bacaan dengan tema api, cara mengendalian dan pemadaman kebakaran.
- Mereka akan hadir di tempat di mana mereka bisa melihat kebakaran terjadi hanya untuk melihatnya.
- Merasakan rangsangan secara sexual yang sangat mencolok saat melihat kobaran api.
- Memiliki pemikiran obsesif yang konstan tentang api.
- Ketika sebelum, dan selama pembakaran terjadi mereka akan bersikap afektif dan terlihat tidak terkontrol.
- Fanatik terhadap api, mengagumi, bahkan mendewakan api, dan menganggap bahwa api yang berkobar bagaikan tarian yang indah dan cantik.
Pyromania pada anak-anak
Ah... aku juga baru tahu hal ini ketika mencari referensi untuk menulis artikel ini.
Pyromania dapat di alami anak kecil, terutama ketika mereka memasuki usia 3 tahun. Walaupun sebelumnya mereka terlihat tidak tertarik pada api, namun ketika memasuki usia 3 tahun mereka akan sangat tertarik dan mungkin mereka akan sangat suka memainkan korek api, membakar koran bacaan ayahnya, atau sekadar melihat api di lilin yang bergerak gerak.
Ini memang bukan tanda-tanda dari pyromania pada anak kecil sampai mereka meneruskan ketertarikan ini walaupun seharusnya mereka tidak akan tertarik lagi setelah mencoba untuk menyalakan api sendiri karena rasa penasaran mereka. Hanya pengidap Pyromania saja yang akan tetap setia menyukai bermain dengan api ini walaupun mereka sudah bertumbuh menjadi anak yang lebih besar.
Hanya anak-anak pengidap Pyromania yang hampir semua permainannya berkaitan dengan menyalakan dan memadamkan api entah itu secara langsung maupun tidak langsung.
Hal yang harus di pahami adalah bermain dengan api bukan hanya sebuah keinginan biasa namun juga permainan yang menyanangkan bagi anak-anak yang mengidapnya. Itu semua karena pada balita rasa takut akan bahaya belum cukup berkembang sehingga mereka tidak mengerti hal bahaya apa yang bisa mereka bawa untuk diri mereka sendiri dan orang sekitar mereka.
Hal ini akan semakin parah dan menjadi lebih berbahaya ketika mereka beranjak remaja. Karena remaja akan cenderung akan melakukan apa yang mereka tahu jelas bahwa itu tidak boleh di lakukan, hal ini di gunakan hanya untuk memancing rasa semangat dan agar terlihat keren di mata teman-teman mereka. Namun kecenderungan pada remaja ini tidak bisa di masukkan ke dalam Pyromania.
Para psikolog berpendapat bahwa kombinasi dari gairah abnormal untuk melakukan pembakaran dan kekejaman terhadap hewan ketika mereka masih kecil atau pun beranjak dewasa akan sangat memungkin membuat mereka melakukan kekerasan dan berperilaku agresif kepada orang lain ketika sudah dewasa.
Pada dasarnya penyebab dari Pyromania ini masih belum di ketahui walaupun sudah di temukan gejala pada setiap pengidapnya. Pyromania sering jerjadi dengan latar belakang gangguan obsesif-komplusif. Hal ini karena adanya kesadaran ketika melakukan pembakaran yang di lakukan tanpa tujuan atau pun keuntunga yang di dapat. Itu semua terjadi karena mereka tidak bisa menahan hasrat implusif mereka.
Pyromania juga dapat di amati dengan latar belakang kerusakan otak organik, yang membuat penderitanya kehilangan kemampuan untuk mengendalikan tindakan mereka.
Itu lah penjelasan sekilas mengenai Pyromania, seseorang yang memiliki obsesi berlebihan terhadap api.
Sekian Terimakasih.
Daftar Pustaka:
https://www.halodoc.com/artikel/kenali-pyromania-yang-termasuk-dalam-gangguan-kontrol-impuls
Tidak ada komentar:
Posting Komentar